Puisi Ibu, Sukma Kesetiaan, Oleh Rendi Yanto
SUKMA KESETIAN
Karya: Rendi Yanto.
Sukmaku tertidur di belahan nadimu
Pelukan mesramu masih masih begitu hangat
Ciumanmu mengningalkan makna terindah
Mawarku mati hanya darah yang tersisa .....
Hitam mawarku di atas kertas putih
Hening tanpa ada suara
Wangimu terkikis dihisap darahku
Satu titik darah yang tersimpan di bibirku
Sukmaku masih gentangan.
Dimana ragaku letih aku mencari
Air mata keluwargaku membasahi tubuhku dan
Sukmaku......
Kulihat dibalik kamarku sepayang kekasih
Tertidur hangat bercumbu mesra didekat
Mawar yang kering dan mati...
Mengapa aku dipangil olehnya begitu cepat
Aku belum bisa membahagiakannya
Jangan siksa sukmaku ....
Ibu hapuslah air matamu ibu
Teriakanku tak dihiraukan berilah
Aku kehidupan seditik saja
Agar aku bisa memeluk dan memberi
Kecupan terahirku untuk orang terkasih...
ibu aku ingin pelukan eratmu
Sedetik saja ....
Nurani batin ..
Karya: Rendi Yanto.
Sukmaku tertidur di belahan nadimu
Pelukan mesramu masih masih begitu hangat
Ciumanmu mengningalkan makna terindah
Mawarku mati hanya darah yang tersisa .....
Hitam mawarku di atas kertas putih
Hening tanpa ada suara
Wangimu terkikis dihisap darahku
Satu titik darah yang tersimpan di bibirku
Sukmaku masih gentangan.
Dimana ragaku letih aku mencari
Air mata keluwargaku membasahi tubuhku dan
Sukmaku......
Kulihat dibalik kamarku sepayang kekasih
Tertidur hangat bercumbu mesra didekat
Mawar yang kering dan mati...
Mengapa aku dipangil olehnya begitu cepat
Aku belum bisa membahagiakannya
Jangan siksa sukmaku ....
Ibu hapuslah air matamu ibu
Teriakanku tak dihiraukan berilah
Aku kehidupan seditik saja
Agar aku bisa memeluk dan memberi
Kecupan terahirku untuk orang terkasih...
ibu aku ingin pelukan eratmu
Sedetik saja ....
Nurani batin ..