Puisi Hatimu Bukan Kantong Ajaib Di f1lm Kartun, Oleh SepsaePapaAlfi
PUISI HATIMU BUKAN KANTONG AJAIB DI F1LM KARTUN
Oleh :SepsaePapaAlfi
Himahmu adalah bukti kekuatan
Kesungguhan hati dalam perjuangan
Menjalankan apa yang Tuhan perintahkan
Menjauhkan diri pada setiap larangan Tuhan
Meskipun kepalamu diturunkan
Walaupun kakimu diangkatkan
Sebagai wujud pembuktian
Kerasnya semangat perjuangan
Namun, takkan dapat menembus tirai takdir Tuhan
Semangatlah!
Disertai niat beribadah
Berdo'alah!
Rasakan diri ini begitu lemah
Pasrahlah!
Seakan diri tak mampu melangkah
Hatimu hanya satu
Yang semestinya dirawat selalu
Agar hati selalu bersih tak berdebu
Hingga tiada penghalang menuju Tuhanmu
Ketika hati keras laksana batu
Semakin kuat berselimut syʌhwat dan nʌpsu
Diisikan lagi rupiah, mulai dari seribu hingga jutaan ribu
Penuhi hati laksana kantong ajaib di f1lm kartun itu
Kebendaanmu
kepangkatanmu
Keakuanmu
Semuanya kau masukan kedalam kantong itu
Hingga, hatimu terbebani beban yang membelenggu
Semua beban yang kau masukan
Menghimpit hati yang hakikatnya merindukan
Betapa inginnya hati merasakan
Kedamaian saat bertemu dengan Tuhan
Sudirman,090218
Oleh :SepsaePapaAlfi
Himahmu adalah bukti kekuatan
Kesungguhan hati dalam perjuangan
Menjalankan apa yang Tuhan perintahkan
Menjauhkan diri pada setiap larangan Tuhan
Meskipun kepalamu diturunkan
Walaupun kakimu diangkatkan
Sebagai wujud pembuktian
Kerasnya semangat perjuangan
Namun, takkan dapat menembus tirai takdir Tuhan
Semangatlah!
Disertai niat beribadah
Berdo'alah!
Rasakan diri ini begitu lemah
Pasrahlah!
Seakan diri tak mampu melangkah
Hatimu hanya satu
Yang semestinya dirawat selalu
Agar hati selalu bersih tak berdebu
Hingga tiada penghalang menuju Tuhanmu
Ketika hati keras laksana batu
Semakin kuat berselimut syʌhwat dan nʌpsu
Diisikan lagi rupiah, mulai dari seribu hingga jutaan ribu
Penuhi hati laksana kantong ajaib di f1lm kartun itu
Kebendaanmu
kepangkatanmu
Keakuanmu
Semuanya kau masukan kedalam kantong itu
Hingga, hatimu terbebani beban yang membelenggu
Semua beban yang kau masukan
Menghimpit hati yang hakikatnya merindukan
Betapa inginnya hati merasakan
Kedamaian saat bertemu dengan Tuhan
Sudirman,090218