Puisi Hati, Makam Prosa Hati
Makam Prosa Hati
Karya : Srie Astuty Asdi
Lembah pengantin hunian berbagi musim
Sebuah lindung dari nyala matahari yang gigit
Penghangat sepotong dingin di angkuh malam
Muara kenang tertuang hingga gaung langit
Air terjun saksi alam yang rungu bicara
Kasih tersirat pada bebatuan basah yang buta netra
Hijau pinus nan puitis jua aksara t'lah mengering
Jatuh ke tanah menemui debu-debu pena usang
Sepasang duka kini rebak di atas makam
Asih tumpah meluahkan selaksa pendam
Kisah tak sampai tepian altar
Harus berakhir di wangi kamboja mekar
Makam prosa hati pun menebar puisi
Bunga terakhir menuntaskan sisa mimpi
Seuntai lantunan rindu berujung nisan
Tonggak bermahkota tertulis nama pujaan
Karya : Srie Astuty Asdi
Lembah pengantin hunian berbagi musim
Sebuah lindung dari nyala matahari yang gigit
Penghangat sepotong dingin di angkuh malam
Muara kenang tertuang hingga gaung langit
Air terjun saksi alam yang rungu bicara
Kasih tersirat pada bebatuan basah yang buta netra
Hijau pinus nan puitis jua aksara t'lah mengering
Jatuh ke tanah menemui debu-debu pena usang
Sepasang duka kini rebak di atas makam
Asih tumpah meluahkan selaksa pendam
Kisah tak sampai tepian altar
Harus berakhir di wangi kamboja mekar
Makam prosa hati pun menebar puisi
Bunga terakhir menuntaskan sisa mimpi
Seuntai lantunan rindu berujung nisan
Tonggak bermahkota tertulis nama pujaan