Puisi Harapan Dalam Kemustahilan, Oleh: Bagus Satriyo
PUISI HARAPAN DALAM KEMUSTAHILAN
Oleh: Bagus Satriyo Taper Lovererna
Aku tergeletak
Menatap langit dalam pandang kosong
Tak terurai senyum bahkan juga kata
Hanya bisu....tak terbisikkan suara
Aku menantikan bintang jatuh diantara hitam awan
Atau aku juga menantikan pelangi dimalam hari
Mungkinkah....
Mungkinkah harapku terwujudkan malam
Gelegar guntur mulai menghentak bumi
Kilat menyambar menjilati tanah
Rintik demi rintik hujan turun
Seolah membisikkan padaku kemustahilan itu
Aku tetap diam...bisu...
Tak kuhiraukan bisik hujan padaku
Aku hanya yakin akan diriku
Bahwa tuhan bisa saja mewujudkan inginku
Aku berzikir dalam heningku
Terpejam mata dalam sadarku
Aku menemukan inginku
Semua terwujud dalam diriku,..dalam pandangan khalbuku
Oleh: Bagus Satriyo Taper Lovererna
Aku tergeletak
Menatap langit dalam pandang kosong
Tak terurai senyum bahkan juga kata
Hanya bisu....tak terbisikkan suara
Aku menantikan bintang jatuh diantara hitam awan
Atau aku juga menantikan pelangi dimalam hari
Mungkinkah....
Mungkinkah harapku terwujudkan malam
Gelegar guntur mulai menghentak bumi
Kilat menyambar menjilati tanah
Rintik demi rintik hujan turun
Seolah membisikkan padaku kemustahilan itu
Aku tetap diam...bisu...
Tak kuhiraukan bisik hujan padaku
Aku hanya yakin akan diriku
Bahwa tuhan bisa saja mewujudkan inginku
Aku berzikir dalam heningku
Terpejam mata dalam sadarku
Aku menemukan inginku
Semua terwujud dalam diriku,..dalam pandangan khalbuku