Puisi Elegi Jermal - Oleh Satria Panji Elfalah
PUISI ELEGI JERMAL
Karya: Satria Panji Elfalah
Di antara desir angin laut
Kupijak bayangan semu dermaga biru
Seolah percaya pada dusta
Hening menjumpai romansa di penghujung napas
Senyap
Dalam kehampaan di atas jermal
Menghitung gemintang yang tiada habisnya
Sejenak terdiam, sejenak terisak
Sunyi membisik di telinga
Sempurnakan keheningan malam ini
Jermal terombang-ambing oleh ombak yang terkembang
Menghantarkan senyum pahit di batas malam
Ingin rasanya menenggelamkan diri
Dililit jala-jala usang
Diikat jangkar berkarat
Melarutkan diri dengan laut hitam malam ini
Hingga tiada setitik cahaya pun
Tenggelam sedalam-dalamnya lautan
Memburamkan pandangan berjuta pasang mata
Dengan noktah-noktah lentera di dalam rahang maut
Namun, inilah aku
Hanya mampu menyamun bayangan semu
Menenung diri sendiri
Sampai nanti, sampai mati
Serang, 27 Oktober 2017.
Karya: Satria Panji Elfalah
Di antara desir angin laut
Kupijak bayangan semu dermaga biru
Seolah percaya pada dusta
Hening menjumpai romansa di penghujung napas
Senyap
Dalam kehampaan di atas jermal
Menghitung gemintang yang tiada habisnya
Sejenak terdiam, sejenak terisak
Sunyi membisik di telinga
Sempurnakan keheningan malam ini
Jermal terombang-ambing oleh ombak yang terkembang
Menghantarkan senyum pahit di batas malam
Ingin rasanya menenggelamkan diri
Dililit jala-jala usang
Diikat jangkar berkarat
Melarutkan diri dengan laut hitam malam ini
Hingga tiada setitik cahaya pun
Tenggelam sedalam-dalamnya lautan
Memburamkan pandangan berjuta pasang mata
Dengan noktah-noktah lentera di dalam rahang maut
Namun, inilah aku
Hanya mampu menyamun bayangan semu
Menenung diri sendiri
Sampai nanti, sampai mati
Serang, 27 Oktober 2017.