Puisi Cela Asa, Oleh Bagus Satriyo
PUISI CELA ASA
Oleh: Bagus Satriyo Taper Lovererna
Aku menikmati cela duka dalam hatiku
Tersimpuh diantara padang pengharapanku
Tandus, kering asa akan rindu
Tak menetes rintik kasih diatas tanah khalbu
Aku masih mendekap angananku yang kian kusut
Tak terlihat lagi gores akanmu yang tersirat
Dukaku kian berdebu menguburmu
Dan aku kian berlumut memelukmu
Malam kini telah menyulam perih dalam sepi
Memintal benang kasih dalam dilema diri
Terbalutkan raga atas jubah perih
Tak mampu kuucapkan cinta meski lirih
Ah....terlalu lama aku hidup dalam khayalku
Hingga jutaan purnama tak terasa telah berlalu
Tak guna kuimani kasih dalam semu
Yang ada hanya luka yang bertalu pilu
Aku memandang awan dalam gelap
Kunikmati belai bulan dalam tatap
Seakan inilah akhir dari mimpi dan lelap
Kini aku akan melangkah mencari asa yang dapat kuharap
Oleh: Bagus Satriyo Taper Lovererna
Aku menikmati cela duka dalam hatiku
Tersimpuh diantara padang pengharapanku
Tandus, kering asa akan rindu
Tak menetes rintik kasih diatas tanah khalbu
Aku masih mendekap angananku yang kian kusut
Tak terlihat lagi gores akanmu yang tersirat
Dukaku kian berdebu menguburmu
Dan aku kian berlumut memelukmu
Malam kini telah menyulam perih dalam sepi
Memintal benang kasih dalam dilema diri
Terbalutkan raga atas jubah perih
Tak mampu kuucapkan cinta meski lirih
Ah....terlalu lama aku hidup dalam khayalku
Hingga jutaan purnama tak terasa telah berlalu
Tak guna kuimani kasih dalam semu
Yang ada hanya luka yang bertalu pilu
Aku memandang awan dalam gelap
Kunikmati belai bulan dalam tatap
Seakan inilah akhir dari mimpi dan lelap
Kini aku akan melangkah mencari asa yang dapat kuharap