Puisi Balada Luka, Oleh: Bagus Satriyo
PUISI BALADA LUKA
Oleh: Bagus Satriyo Taper Lovererna
Inilah balada gores luka lara
Sayatan syair mendayu mengiringi duka
Masih tetap berlalu dijalan yang sama
Jalan tempatmu membunuh asa
Aku mulai terbiasa bercumbu dengan sepi
Melucuti segala kenangan dalam khayal diri
Antara khayalan dan kenyataan ini
Aku mendiami ruang yang sama sekali tak kumengerti
Raut wajahmu nampak tergambar diantara kelopak mata
Menutup pandangku yang sedari mencumbu purnama
Hilang dayaku terbunuh diujung hunusan asmara
Hingga tak mampu ku gantungkan harap pada awan jingga
Lumpuh rasaku dalam pengharapan
Sementara rindu tak jua lagi terpetikkan
Inilah aku yang terbungkus kepedihan
Menantikan linang harapan dalam kenyataan
Oleh: Bagus Satriyo Taper Lovererna
Inilah balada gores luka lara
Sayatan syair mendayu mengiringi duka
Masih tetap berlalu dijalan yang sama
Jalan tempatmu membunuh asa
Aku mulai terbiasa bercumbu dengan sepi
Melucuti segala kenangan dalam khayal diri
Antara khayalan dan kenyataan ini
Aku mendiami ruang yang sama sekali tak kumengerti
Raut wajahmu nampak tergambar diantara kelopak mata
Menutup pandangku yang sedari mencumbu purnama
Hilang dayaku terbunuh diujung hunusan asmara
Hingga tak mampu ku gantungkan harap pada awan jingga
Lumpuh rasaku dalam pengharapan
Sementara rindu tak jua lagi terpetikkan
Inilah aku yang terbungkus kepedihan
Menantikan linang harapan dalam kenyataan