Puisi Alam, Telaga Sarangan - Oleh Satria Panji Elfalah
Selengkapnya puisi tentang alam atau puisi alam dengan judul puisi telaga Sarangan, yang tentunya menceritakan tentang alam. berikut puisi alam telaga sarangan dari Satria Panji Elfalah.
PUISI TELAGA SARANGAN
Karya: Satria Panji Elfalah
Senja meniti netra
Simpul syaraf seketika memanggil
Untuk menepi sejenak
Menikmati lembayung di cakrawala
Telaga Sarangan
Noktahku menghalau dingin
Menumpas masa bersama angin
Bersama langit di ufuk barat
Lara luruh
Peluh sirna
Terbius kumparan langit
Jingga keemasan membungkam hitam
Malang sudah jauh di timur
Kutulis segelintir perjalanan di atas riak telaga
Untuk kemudian kuabadikan bersama dinginnya Lawu
Dalam titian rembulan menuju Surakarta
Bak buku tanpa akhir
Tanpa lelah akan tetap kuukir
Tiap rotasi ban kuda besiku, kutulis
Tiap debu di antara jemari kaki, kulukis
Telaga Sarangan kala senja
Melipur lara hitam aspal jalanan
Kini, Surakarta menyambutku
Untuk mengisi kembali buku tanpa akhir
Surakarta, 1 Januari 2018.
PUISI TELAGA SARANGAN
Karya: Satria Panji Elfalah
Senja meniti netra
Simpul syaraf seketika memanggil
Untuk menepi sejenak
Menikmati lembayung di cakrawala
Telaga Sarangan
Noktahku menghalau dingin
Menumpas masa bersama angin
Bersama langit di ufuk barat
Lara luruh
Peluh sirna
Terbius kumparan langit
Jingga keemasan membungkam hitam
Malang sudah jauh di timur
Kutulis segelintir perjalanan di atas riak telaga
Untuk kemudian kuabadikan bersama dinginnya Lawu
Dalam titian rembulan menuju Surakarta
Bak buku tanpa akhir
Tanpa lelah akan tetap kuukir
Tiap rotasi ban kuda besiku, kutulis
Tiap debu di antara jemari kaki, kulukis
Telaga Sarangan kala senja
Melipur lara hitam aspal jalanan
Kini, Surakarta menyambutku
Untuk mengisi kembali buku tanpa akhir
Surakarta, 1 Januari 2018.